Gapura Bajang Ratu

ristiancandra.blogspot.com
"Gapura Bajang Ratu"
Obyek wisata ini terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Dilihat dari bentuknya, Gapura ini merupakan bangunan pintu gerbang type " Paduraksa"

yaitu Gapura yang memiliki atap. Bahan utamanya adalah Batu bata. Kecuali lantai tangga serta ambang pintu yang dibuat dari Batu Andesit. Denah bangunan berbentuk segi empat berukuran 11,5 x10,5 meter, tingginya 16,5 meter dan lebar lorong pintu masuk 1,40 meter. Secara vertikal, Gapura Bajang Ratu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kaki, tubuh dan atap.

Selain itu Gapura Bajang Ratu memiliki sayap dan pagar tembok di kedua sisinya. Pada kaki Gapura terdapat hiasan Panil yang menggambarkan cerita "Sri tanjung", di bagian atas tubuh terdapat ambang pintu yang diatasnya berhias kala dengan sulur-suluran. sedangkan bagian atap bentuknya bertingkat-tingkat dengan puncak persegi. Pada atap tersebut terdapat hiasan berupa :

  • Kepala Kala diapit Singa
  • Relief Matahari
  • Naga Berkaki
  • Kepala Garuda
  • Relief bermata satu atau Monocle Cyclop
Relief-relief ini dipercaya mempunyai fungsi sebagai pelindung atau penolak marabahaya. Pada sayap kanan garuda terdapat dinding berbentuk panil sempit dihias dengan relief cerita Ramayana yang digambarkan dengan perkelahian raksasa melawan Kera. Bingkai kanan kiri pintu diberi pahatan berupa Binatang bertelinga panjang.

Nama Bajang Ratu pertama kali disebut dalam Oudheikunding Verslag ( OV ) tahun 1915. Menurut para ahli yang telah menemukan penelitian bangunan ini, Gapura Bajang Ratu dihubungkan dengan yang disebutkan dalam Kitab Pararaton bahwa Raja Jayanegara wafat tahun 1328 :
" Sira ta dhinarmeng kapopongan, bhisaka ring Crnggapura pratista ring Antawulan "
Menurut 'Crom Crnggapura' dalam Kitab Pararaton sama dengan 'Cri Ranggapura' dalam Negarakertagama, sedang 'Antawulan' sama pengertiannya dengan 'Antarsari'. sehingga disimpulkan bahwa Dharma ( tempat Suci ) Raja Jayanegara berada di kepopongan alias 'Crnggapura' atau 'Cri Ranggapura'. Pratistanya ( Bangunan Suci ) berada di Antawulan atau Trowulan. Dengan demikian fungsi Gapura Bajang Ratu diduga sebagai pintu masuk ke sebuah bangunan suci untuk memperingati wafatnya raja Jayanegara yang dalam Kitab Negarakertagama disebut kembali ke dunia Wisnu 1328 Saka. Dugaan ini didukung oleh adanya relief Sri tanjung dan Sayap Garuda yang berarti Lambang pelepasan.

Masa pendirian Gapura Bajang Ratu ini tidak diketahui dengan pasti, namun berdasarkan relief Ramayana, relief Binatang bertelinga panjang dan relief Naga, diperkirakan berasal dari abad XIII-XIV. Sejak didirikan, Gapura ini belum pernah dipugar, kecuali usaha-usaha konsolidasi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1915. Pada tahun 1989, Gapura Bajang Ratu mulai dipugar kembali hingga selesai tahun 1992.

Selamat Berwisata, Mari kita Lestarikan Warisan Budaya Nusantara.. Banggalah menjadi Putra-putri Indonesia..

⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧⇧

Comments

Popular posts from this blog

Yuk.. Pasang Badge "AKU BLOGGER INDONESIA SEJATI"

Mengenal Tokoh Karakter dalam The Avengers Movie 2012

Gayus "baru" muncul di Lapas Sidoarjo JawaTimur